Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar seorang anak SMP
berbisnis? Mungkin Anda mengira ia main-main, tapi ternyata ia sama
sekali tidak begitu. Kezia Adina memulai bisnis fotografi ketika ia
masih kelas 3 SMP. Sekarang, gadis Surabaya ini telah menjadi seorang
mahasiswi semester 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual di salah
satu universitas swasta di Surabaya. Ya, hampir lima tahun sudah alumnus
SMA Kr. Petra 2 ini mendirikan bisnis bernama Motography, dan itu semua
bermula dari ketidaksengajaan. Bagaimana kisah Kezia membangun bisnis,
yang juga merupakan hobinya itu? Mari kita simak penuturan gadis
kelahiran 22 Agustus 1996 ini.
Halo Kezia, apa nama bisnis Anda ini? Bisa Anda ceritakan?
Namanya Motography, bergerak di bidang fotografi. Saya memulai bisnis
ini sejak kelas 3 SMP dengan nama Kxiaphotograph. Saat SMA, bisnis ini
semakin ramai. Lalu, saya bertemu dengan dua teman yang juga mempunyai
hobi fotografi, yaitu Elvin Emerson Indiarto dan Steffen Josua. Mereka
pun join dengan saya. Yang semula sendiri, sekarang kami bertiga dengan pergantian nama menjadi Motography.
Kenapa Anda memilih bisnis ini?
Soalnya, dulu tidak sengaja, sih. Saya baru membeli kamera untuk pergi berlibur. Lalu, Saya iseng memfoto teman Saya. dan saya upload ke Facebook. Ternyata banyak yang menanyakan pricelist. Akhirnya, saya membuka bisnis ini.
Siapa yang paling sering memakai jasa Anda? Untuk keperluan apa?
Biasanya sih anak SMA sampai mahasiswa. Ada juga orang yang sudah
bekerja. Tapi, memang mayoritas dari anak SMA. Banyak dari mereka adalah
orang Surabaya. Banyak juga tawaran untuk memotret dari Jakarta. cuma
saat mereka tau kalau kami ada di Surabaya, mereka jadi berhalangan.
Terus, banyak orang luar pulau yang baru pindah ke Surabaya juga mau
memakai jasa foto kami.
Dulu kami lebih sering melayani foto outdoor seperti biasa. Kemudian, berlanjut ke foto indoor, foto pre-sweet seventeen. juga foto wedding.
Kesulitan apa yang pernah Anda hadapi dalam usaha fotografi ini?
Ya kan saya perempuan, kadang-kadang waktu mendapat job foto outdoor, jadi sulit menjaga client. Terus,
banyak juga pesaing, jadi kami harus benar-benar memperlihatkan ciri
khas kami. Konsep foto kami lebih ke arah natural. Terus, kami lebih
suka konsep foto yang kalem begitu.
Lalu, ada juga client yang suka menawar harga, padahal harga yang kami kasih sudah murah banget. Juga ada client
yang agak cerewet begitu. cuma tidak apa-apa, sih. Kan itu tantangan
juga. Hehehe. Meskipun begitu, ini hobi Saya, jadi Saya bisa senang dan enjoy dalam memotret. Selain itu, ilmu saya terus bertambah. Bayarannya juga enak, sih. Hehehehe.
Dari banyaknya pesaing dalam fotografi, apa yang membuat Motography tampak berbeda?
Kami mempunyai ciri khas sendiri, yang orang pasti tahu kalau ini
Motography. Terus, kami tidak cuma mengarahkan gaya, tapi kami juga mau
membuat client itu percaya diri dan bisa nyaman waktu bergaya.
Hanya saja, waktu kami cukup terbatas. Terus, alat kami belum sampai
tingkat pro. Lalu, jangkauan daerah kami belum meluas.
Tapi kami masih mempunyai banyak waktu, sehingga kami masih bisa
belajar lagi. Selain itu, banyak orang yang sudah mengetahui Motography,
sehingga kami punya kesempatan untuk dikenal semakin luas.
Dulu, Anda kan bersekolah sambil bekerja, sekarang Anda kuliah sambil bekerja. Ada kesulitan dalam membagi waktu?
Saya tidak mengalami kesusahan, sih, karena, kan, client juga
rata-rata seumuran dengan kami. Jadi, kami biasa mengambil hari Sabtu.
Terus, kalau orang yang berusia lebih tua, rata-rata bisa mengambil
waktu setelah saya pulang sekolah. Kebetulan Saya juga cepat dalam
memahami pelajaran sekolah, jadi, saya tidak terlalu repot dalam membagi
waktu untuk belajar.
Anda pernah dapat komplain dan pujian dari client?
Kami pernah mendapat komplain. Dulu, kalau kami sedang repot, kami agak lama mem-posting foto. Jadi, kami pun mendapat komplain dari client. Tapi, di sisi lain, Puji Tuhan, semua client
kami puas. Mereka bilang kalau foto kami bagus-bagus. Kami juga punya
pelanggan setia. Beberapa bulan sekali, dia selalu menghubungi kami.
Nah, apa pengalaman Anda yang paling berkesan selama menjalani bisnis ini?
Bisa menambah koneksi. Terus kami sempat dipuji oleh pemilik Axioo (sebuah tim fotografer, videografer, desainer, editor, dan stylist yang terkenal di Jakarta). itu bikin Saya happy banget. Waktu itu, Saya datang ke seminarnya, terus dia mendatangi meja makan Saya saat sedang istirahat. Itu berkesan sekali.
Apa rencana kalian untuk mengembangkan Motography?
Kami mau mengembangkan Motography sampai besar, biar bisa seperti
Axioo begitu. Sekarang, kami lebih mencoba mencari banyak pengalaman
dulu supaya jadi lebih pro. Hehe.
Setelah lulus kuliah, apa rencana kerja Anda? Apa Anda mempunyai rencana bisnis di luar fotografi?
Kalau bisa sih tetap di bidang fotografi. Tapi, sebenarnya, Saya ingin punya restoran juga, karena saya suka memasak.
Apa saran Anda untuk anak-anak muda seusia Anda yang tertarik berbisnis?
Buat yang mau membuka bisnis. Saya sarankan untuk berpikir panjang
dulu. Jangan asal dalam membuka bisnis, karena dunia kerja itu tidak
seperti apa yang kita bayangkan. Kalau sudah mantap, langsung saja.
Jangan berpikiran juga untuk melakukan bisnis gelap, karena prospek ke
depan tidak akan baik. Usahakan untuk selalu jujur. Juga harus tetap
semangat walaupun susah pada awalnya.
Apakah Anda mempunyai saran untuk anak-anak muda yang sudah berbisnis, supaya mereka bisa tetap mempertahankan usaha hingga waktu yang lama?
Yang sudah berbisnis. janganlah pernah menyerah. Ketika Saya mulai
berbisnis pada kelas 3 SMP. Saya sempat dijauhi teman karena Saya tidak
ada waktu untuk jalan-jalan, dll. Ketika itu, Saya harus bekerja, dan
Saya mulai merasakan susahnya dunia kerja itu, dimana kita harus
mengutamakan kepentingan client, bukan diri kita sendiri lagi. Di
situ kedewasaan kta mulai tumbuh. itu bukan hal negatif. tapi itu
langkah positif. Hehehe. Semua orang pasti juga akan bekerja suatu hari
nanti. cuma kami sudah memulainya lebih dulu. Terus jangan sombong juga,
tetap harus menimba ilmu lagi, dan jangan menjadi orang yang sok juga.
Sumber : http://studentpreneur.co/fotografer-cantik-ini-membangun-bisnis-jutaan-rupiah-sejak-kelas-3-smp/