Saat ini, wanita paruh baya ini sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk biaya pengobatan terhadap penyakit yang perlahan-lahan terus menggerogotinya bagian tubuhnya.. Sejak mengidap peyakit tersebut, Feni hanya bisa menjalani hidupnya di ranjang reot dan sudah rapuh, yang merupakan harta satu-satunya.
Selama ini, Feni memang sudah menerima bantuan dari warga sekitarnya. Secara bergiliran, warga sekitar memberikan perhatian terhadap wanita yang hidup sebatang kara ini. Dengan hidup seadanya, Feni berupaya bertahan untuk hidup di Batam yang sudah bertahun-tahun ditinggalkan suaminya.
Penyakit yang membuatnya tidak berdaya ini, berawal dari luka kecil di kaki kirinya. Dengan luka kecil yang tidak dihiraukannya itu kini membuatnya tidak lagi mampu untuk tegak berdiri.
"Sekitar jalan tiga bulan, Bu Feni sudah pernah dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), namun sayang sekali pelayanan tidak dapat diberikan kepada bu Feni. Sehingga dokter melalui suster di sana meminta ibu Feni untuk dibawa pulang kembali," kata Ketua RT setempat, Saufi (54) kepada wartawan.
Menurut Saufi, suster yang menyarankan Feni untuk dibawa pulang tersebut, tidak memberikan penjelasan yang mendetail. Sehingga Feni bersama warga kembali dengan harapan yang hampa. Larut dalam penderitaan penyakit diabetes yang diderita Feni, akhirnya Feni pun tidak dapat lagi berjalan. Berbulan-bulan lamanya Feni hanya dapat terbaring di kasur yang kusam dengan luka darah dan ulat belatung yang selalu menggeluti kakinya.
Dari ujung kaki kirinya hingga paha, sudah mulai membusuk, bahkan warga sekitar sudah tidak mau lagi untuk menjenguk ke rumah Feni karena tidak tahan dengan aroma yang keluar dari luka Feni yang sudah melekat di seluruh sudut dinding rumah.
Bahkan untuk buang air kecil dan besar, Feni terpaksa melakukan di kasur kusamnya tersebut.
"Sekarang kalau warga yang mau memberi makanan, tidak sanggup lagi masuk ke dalam, hanya melemparkan dari pintu saja," kata Azis, warga setempat seraya menambahkan bahwa lima bulan terakhir semenjak Feni terbaring kaku, pemilik rumah pun sudah tidak mau lagi mengambil uang sewa kepada Feni.
Karena itu, kata Azis, sekarang ini Feni sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan agar dapat membiayai pengobatan penyakit diabetes yang dialaminya. (eddy supriatna)