Ini sebuah kisah tentang sahabat Rasulullah SAW yang menaklukkan singa dalam shalatnya.
Para syuhadak zaman dahulu tidak hanya ahli dalam perang, namun juga khusyuk dalam beribadah.
Salah satunya adalah sahabat Amru bi Atbah.
Saking khusyuknya ia dalam shalat, sehingga seekor singa buas pun tunduk kepadanya.
Peperangan antara pasukan Islam dan pasukan kafir Quraisy kerap terjadi dalam waktu berhari-hari sehingga menghabiskan banyak tenaga.
Tidak seperti malam biasanya, malam itu tidak ada satu orang pasukan yang ditunjuk untuk berjaga mengantisipasi datngany musuh.
Mereka semua tertidur karena kecapekan.
Di tengah malam, Amru bin Atbah yang menjadi bagian dari pasukan itu terbangun dari tidurnya.
Seperti malam-malam biasanya, ia langsung mengambil air wudhu dari sungai yang tak jauh dari lokasi peristirahatannya.
Ia menuju tempat yang sepi dan melakukan shalat dengan pelepah daun sebagai alasnya.
Pada saat bersamaan, ada seorang pasukan yang terbangun dan mengamati apa yang dilakukan oleh Amru ini.
Ia melihat Amru shalat dengan begitu khusyuk, nyamuk pun tidak menjadi penghalang dalam melaksanakan shalat ini.
Tiba-tiba terdengar suara auman singa dengan sangat keras.
Begitu kerasnya sehingga membuat pasukan yang tidur menjadi terbangun.
Mereka lantas berlarian karena takut menjadi mangsa singa hutan itu.
Akan tetapi tidak bagi Amru.
Ia tak beranjak sedikit pun dari tempat sujudnya.
Mulutnya senantiasa melafalkan kalimat Allah tanpa merasa khawatir sedikit pun terhadap keselamatan jiwanya.
Karomah Allah
Singa buas itu pun mendekat ke arah Amru.
Sejenak ia mengelilingi Amru yang tetap pada ibadahnya.
Kemudian setelah selesai shalat dan mengucapkan salam, Amru menoleh ke arah singa tersebut.
"Wahai hewan liar carilah rezekimu di tempat lain." kata Amru meyuruh pergi.
Seolah mengerti bahasa manusia, singa itu pun pergi dan mengaum hingga terdengar sampai ke puncak pegunungan.
Sementara Amru masih melanjutkan shalatnya hingga waktu fajar.
Ketika singa itu pergi meninggalkannya, barulah pasukan Islam yang lain kembali ke tempat semula.
Mereka begitu terheran-heran melihat karomah yang dimiliki Amru.
Seorang di antara mereka menanyakan sesuatu kepada Amru.
"Tidakkah engkau merasa takut pada singa saat engkau sedang shalat tadi?" tanyanya.
"Sungguh saya merasa malu kepada Allah SWT jika saya takut kepada selain-Nya." begitu ucap Amru.
Wallahu A'lam....
Para syuhadak zaman dahulu tidak hanya ahli dalam perang, namun juga khusyuk dalam beribadah.
Salah satunya adalah sahabat Amru bi Atbah.
Saking khusyuknya ia dalam shalat, sehingga seekor singa buas pun tunduk kepadanya.
Peperangan antara pasukan Islam dan pasukan kafir Quraisy kerap terjadi dalam waktu berhari-hari sehingga menghabiskan banyak tenaga.
Tidak seperti malam biasanya, malam itu tidak ada satu orang pasukan yang ditunjuk untuk berjaga mengantisipasi datngany musuh.
Mereka semua tertidur karena kecapekan.
Di tengah malam, Amru bin Atbah yang menjadi bagian dari pasukan itu terbangun dari tidurnya.
Seperti malam-malam biasanya, ia langsung mengambil air wudhu dari sungai yang tak jauh dari lokasi peristirahatannya.
Ia menuju tempat yang sepi dan melakukan shalat dengan pelepah daun sebagai alasnya.
Pada saat bersamaan, ada seorang pasukan yang terbangun dan mengamati apa yang dilakukan oleh Amru ini.
Ia melihat Amru shalat dengan begitu khusyuk, nyamuk pun tidak menjadi penghalang dalam melaksanakan shalat ini.
Tiba-tiba terdengar suara auman singa dengan sangat keras.
Begitu kerasnya sehingga membuat pasukan yang tidur menjadi terbangun.
Mereka lantas berlarian karena takut menjadi mangsa singa hutan itu.
Akan tetapi tidak bagi Amru.
Ia tak beranjak sedikit pun dari tempat sujudnya.
Mulutnya senantiasa melafalkan kalimat Allah tanpa merasa khawatir sedikit pun terhadap keselamatan jiwanya.
Karomah Allah
Singa buas itu pun mendekat ke arah Amru.
Sejenak ia mengelilingi Amru yang tetap pada ibadahnya.
Kemudian setelah selesai shalat dan mengucapkan salam, Amru menoleh ke arah singa tersebut.
"Wahai hewan liar carilah rezekimu di tempat lain." kata Amru meyuruh pergi.
Seolah mengerti bahasa manusia, singa itu pun pergi dan mengaum hingga terdengar sampai ke puncak pegunungan.
Sementara Amru masih melanjutkan shalatnya hingga waktu fajar.
Ketika singa itu pergi meninggalkannya, barulah pasukan Islam yang lain kembali ke tempat semula.
Mereka begitu terheran-heran melihat karomah yang dimiliki Amru.
Seorang di antara mereka menanyakan sesuatu kepada Amru.
"Tidakkah engkau merasa takut pada singa saat engkau sedang shalat tadi?" tanyanya.
"Sungguh saya merasa malu kepada Allah SWT jika saya takut kepada selain-Nya." begitu ucap Amru.
Wallahu A'lam....
Sumber / Link : kisahpetualanganabunawas