Peluang Usaha    Hobby    Budaya    Kerajinan    Wisata    Oto    Tekno    Olah Raga    Kuliner    Seleb    Pendidikan    Kesehatan    Seks    Modis    Amatir   
Home » » Alat Pengangkat (Crane)

Alat Pengangkat (Crane)

Posted by KANG LINTAS on Rabu, 19 Desember 2012

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah:

1. Crane Beroda Crawler

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.
2. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.
3. Crane untuk Lokasi Terbatas
Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan. Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.
4. Tower Crane
 
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing crane).
a. Bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

b. Kriterian pemilihan Tower Crane
Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan kecepatan alat untuk memindahkan material.

c. Kapasitas Tower Crane
Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat
Factor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah
1). Kekuatan angina terhadapa alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya


cara pemasangan Crane

1. Penanaman fine angle dan base section kedalam lubang pondasi, kemudian di-cor.

[Image: 1.jpg?w=300&h=100]

2. Pemasangan mast section awal menggunakan mobile crane.

[Image: 2.jpg?w=300&h=227]

3. Kemudian pemasangan climbing crane yang digunakan untuk “self assembly”

[Image: 3.jpg?w=300&h=225]

4. Pemasangan kabin diatas climbing crane.

[Image: 4.jpg?w=300&h=226]

5. Pemasangan boom dan counter jib

[Image: 5.jpg?w=300&h=230]

6. Pemasangan counter weight (beban penyeimbang)

[Image: 6.jpg?w=300&h=193] [Image: 7.jpg?w=300&h=184]


Setelah semua bagian terpasang, pada saat akan menaikkan ketinggian menyesuaikan dengan ketinggian bangunan, tahapan selanjutnya adalah:

1. Climbing crane akan mengangkat kabin keatas sehingga terdapat ruang kosong diantara kabin dan mast section.

[Image: 8.jpg?w=300&h=178]

2. Kemudian boom mengangkat sebuah mast section untuk kemudian diletakkan pada rung kosong tadi.

[Image: 9.jpg?w=300&h=180] [Image: 10.jpg?w=300&h=184] [Image: 11.jpg?w=300&h=178]

3. Proses diulang terus hingga ketinggian TC sesuai dengan ketinggian yang dinginkan.

[Image: 12.jpg?w=300&h=192]

Bagian-bagian TCSecara garis besar begitulah tahapan-tahapan bagaimana Tower Crane bisa naik dan menyesuaikan dengan ketinggian bangunan.

 

Sumber: http://www.forumbebas.com/thread-108705.html

SHARE :
Kang Lintas
 
 
Copyright © 2014 KANG LINTAS. All Rights Reserved. Powered by Lintas Daerah
Template by Creating Website and Kang Lintas