Jabatan sebagai Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Adminitrasi, Jakarta Utara, tugas utamanya dan tanggung jawabnya adalah membenahi kondisi kantor. Untuk itu jika ada hal-hal yang kurang memuaskan masalah dapur di kantor Walikota, Jakut, dia orang yang pertama kali ditegur.
Dengan tanggungjawab yang sangat berat ini, dirinya tidak akan menyia-yiakan kepercayaan atasanya. Dalam benaknya bagai mana menciptakan kondisi yang baik dari hari sebelumnya. Memang diakui dirinya kurang sempura, tapi dia akan tetap berusaha.
Keiklasan menjalankan tugas adalah modal utama yang dia terapkan. “Jabatan ini hanya sementara, jika suatu saat akan diambil lagi yang saya iklas. Untuk itu saya tidak akan menyia-yiakan dan akan berusaha menjalankan amanah ini dengan baik,”jelas suami dari Nurhayah tersebut.
Pria yang lahir di Palembang tahun 1955 lalu mengaku dirinya sudah beberapa kali pindah tempat dan jabatan dari kecamatan satu ke kecamatan lain hingga terdampar di kantor Walikota Jakarta Utara.
Keberhasilan seorang pemimpin itu bukan semata-mata hanya karena dirinya, tapi seluruh pegawainya juga ikut andil. “Tanpa mereka apalah artinya diri ini. Jadi semua pegawai di sini adalah tim, jika berada di lapangan antara saya dan mereka adalah sama tapi jika di kantor memang saya ini atasan mereka,” kata suami dari Nurhaya.
Dalam menjalankan tugas, dirinya tetap berpegang teguh aturan yang telah diterapkan. Sebagai tugas pokok sebagai kepala bagian rumah tangga dirinya akan berusaha membuat kantor walikota Jakarta Utara nyaman, bersih rapi dan indah.
Ketika ditanya, jabatan apa yang sampai saat ini dirinya terkesan, menurut Tjiknan sampai saat dia menjabat sebagai Kabag Kepegawaian. “Di tempat itu sampai saat ini saya sangat berkesan, disamping tahu masalah pegawai yang bermasalah atau tidak,”jelasnya.
