Fadjroel Rohman: Aksi Besok Berlangsung Damai

Oleh: Ario Fajri
Jakarta - Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil  (KOMPAK), Fadjroel Rohman kepada  lintasdaerah.com, Selasa (8/12) mengatakan pihaknya meyakini bahwa gerakan memperingati hari Anti Korupsi Sedunia yang akan dilangsungkan serentak di 33 Propinsi di Indonesia akan berlangsung damai.

Dalam pernyataan yang disampaikannya di kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, dia mengungkapkan, dalam aksi yang menargetkan massa sejumlah 100 ribu orang itu, diperkirakan berbagai elemen masyarakat akan saling menjaga keamanan dan ketertiban. Hal ini katanya di sebabkan massa yang akan datang memperingati hari Anti Korupsi itu telah memiliki semangat untuk memberantas Korupsi.

" Massa yang datang akan memiliki semangat yang sama, yaitu menyarakan gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia. Oleh karena itu terlalu berlebihan jika ada pihak yang mengatakan bahwa aksi itu telah ditunggangi dan berpotensi menimbulkan anarkisme massa," katanya beralasan.

Fadjroel Rohman juga mengatakan, kemungkinan bahwa aksi itu akan berlangsung damai juga dikarenakan adanya upaya aparat keamanan untuk mengerahkan ribuan personilnya untuk mengawal aksi tersebut. Selain itu, aksi tersebut, juga akan dilakukan secara khidmad dengan membacakan Doa serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

" Kemungkinan aksi akan berlangsung khidmat. Karena akan ada pembacaan Doa serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Menyanyikan lagu Indonesia Pusaka oleh sejumlah seniman Indonesia," tuturnya.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ( KONTRAS ),  Usman Hamid juga menyatakan hal senada. Menurutnya, pada aksi  memperingati hari Anti Korupsi Sedunia itu,  seluruh  elemen masyarakat yang  terdiri  dari berbagai Ormas dan  Mahasiswa itu  juga telah  memiliki komitmen untuk  melakukan aksi secara Damai.

" Tidak akan ada tokoh politik dalam aksi besok. Kemungkinan  yang akan hadir adalah  tokoh-tokoh agama,  aktifis kampus dan  beberapa  tokoh dari Ormas yang ada . Sehingga terlalu berlebihan kiranya jika aksi itu dinilai sebagai upaya untuk menjatuhkan seseorang," katanya.