Jual beli barang second saat ini
bukan hanya monopoli kendaraan roda dua dan roda empat saja. Sekarang ini juga
banyak toko yang membuka usaha jual beli barang second berupa furniture,
peralatan elektronik, busana, alat fitness, dan barang lainnya.
Barang second disini bukan berarti
barang bekas yang sudah tidak bisa dipakai, melainkan barang yang masih bisa
dipakai tetapi sudah tidak dibutuhkan lagi keberadaannya oleh sang pemilik. Disisi
lain, banyak orang yang mencari barang second yang kondisinya masih layak pakai
dengan harga jauh dibawah harga toko aslinya. Secara persentase, barang yang
diperjualbelikan masih memliki kondisi sekitar tujuh puluh persen (70%) keatas
yang memilliki nilai jual.
Strategi jual beli barang second ini
terletak pada harga, beli dengan harga serendah mungkin dan jual dengan harga
setinggi mungkin sesuai dengan kondisi dan harga pasar. Jika barang yang akan
dibeli memiliki cacat berupa kerusakan, maka pertimbangkan dengan baik apakah
membutuhkan perbaikan sebelum bisa dijual kembali. Jika ya, maka anda harus cek
secepat mungkin ke teknisi atau tukang, berapa biaya perbaikannya. Dan beritahu si penjual barang mengenai biaya
perbaikannya, agar harga beli yang kita keluarkan tidak kemahalan.
Anda harus memiliki link atau kontak
dengan tenaga teknisi atau tukang, dalam menjalankan bisnis jual beli barang
second ini. Karena barang-barang second
jarang yang benar-benar dalam keadaan fit 100% untuk dijual kembali.
Strategi marketing jual beli barang second; anda bisa beriklan dengan sebar
brosur di perumahan menengah-atas dengan isi iklan bahwa anda bersedia membeli
barang-barang second yang sudah tidak terpakai lagi dengan harga tinggi. Dan juga
menyebar brosur ke perumahan menengah-bawah dengan isi iklan bahwa anda menjual
barang-barang second berkualitas dengan
harga sangat terjangkau.