Anda mungkin setiap hari jumat selalu memakai batik atau sedang menghadiri acara yang resmi. Batik merupakan warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada bulan Oktober 2009. Anda pasti tahu batik Danar Hadi, batik yang didirikan oleh H Santosa ini ternyata mempunyai kisah unik dalam mengembangkan usahanya.
Sempat hampir putus asa dengan kuliah
Bernama lengkap Santosa Doellah ini dulu adalah mahasiswa lulusan fakultas ekonomi Universitas Padjajaran pada tahun 1967. Tetapi Anda tahu, Santosa muda dulu hampir putus asa antara melanjutkan skripsnya atau berbisnis. Pada waktu itu Santosa merupakan
keluarga dari pengusaha batik, kakeknya R.H Wongsodinomo merupakan
pengusaha batik asal Solo. Santosa sudah mengenal batik sejak umur 15
bersama kakeknya tersebut.
Ketika itu Santosa muda sedang menyelesaikan skripsinya, tetapi karena dorongan keluarga dan rasa tanggung jawab, akhirnya Santosa melanjutkan bisnis batiknya sembari menyelesaikan skripsinya. Berbekal keahlihan manajemen yang didapatkan Santosa ketika kuliah, akhirnya
Santosa teguh dalam membuat bisnis batiknya sendiri. Bagaimana dengan
kuliah Santosa? Akhirnya Santosa lulus dari universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1967.
Danar Hadi berasal dari nama Istri dan mertua
Mungkin Anda mengira yang mempunyai batik Danar
Hadi adalah bernama Danar Had. Ternyata Santosa menamakan usaha
batiknya tersebut dengan nama istrinya yaitu Danarsih dan nama depan
mertuanya, yaitu Hadi.
Akhirnya Santosa menamakan usaha batiknya Danar Hadi. Danar Hadi
sekarang tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di dunia.
Mendirikan usaha batik padahal pasar batik sedang lesu
Saat menikahi Danarsih, yang juga berasal dari keluarga pengusaha
batik, Santosa mendirikan usaha batiknya sendiri. Pada waktu itu
keluarganya di Solo juga mempunyai usaha batik, tetapi lebih mengarah ke
batik seni. Merasa kurang menjual di pasar, Santosa memberi inovasi dan
kreativitas baru dalam produk batiknya. Padahal pada waktu itu, batik
di Solo sedang lesu-lesunya, sampai banyak yang gulung tikar. Tetapi
Santosa malah menganggap ini sebagai tantangan dan kesempatan.
Santosa pada waktu memasarkan produknya tersebut memakai batik tulis
Wonogiri atau yang disebut batik Wonogiren. Siapa sangka, batik Danar
Hadi tersebut ternyata laku dipasaran. Dengan khas kayu dan memiliki
keunikan yang tinggi membuat batik Danar Hadi digemari di Jawa Tengah, dengan cepat batik khas ini terkenal di Indonesia.
Mempunyai museum batik sendiri di Solo
Kalau Anda jalan-jalan di kota Sola, Anda mungkin harus menyempatkan ke museum batik Danar Hadi yang bernama House of Danar Hadi (HDH).
HDH ini berada dikawasan cagar budaya kesultanan Solo. Di HDH ini
menyimpan sekitar 10ribu batik dari seluruh Indonesia dan dunia, tetapi
yang di pamerkan sekitar 6ribu karena keterbatasan tempat. Batik-batik
koleksi Santosa tersebut juga ada yang berasal dari jaman Belanda,
corak-corak pun berbeda berdasarkan jaman dan budaya.
Sumber : http://studentpreneur.co/pemilik-batik-danar-hadi-ternyata-hampir-putus-kuliah/
