Jejak Perang Pasifik di Tarakan
Pulau Tarakan,
sebuah pulau kecil seluas 250 kilometer persegi di utara Kalimantan
Utara, mengambil peran penting dalam kancah Perang Pasifik tahun
1942-1945. Arti penting pulau ini sudah disadari Belanda pertengahan
abad 18, dengan menggunakannya sebagai pangkalan kapal perang untuk
menjaga sisi utara Kalimantan yang berbatasan dengan Malaya yang
dikuasai Inggris.
Tahun 1896 di Tarakan ditemukan sumber daya
alam yang sangat penting bagi peperangan saat itu, yaitu minyak bumi.
Minyak Tarakan dinilai berkualitas tinggi sehingga Belanda melalui
perusahaan-perusahaannya segera mengeksploitasi sumber daya alam ini.
Tahun 1940-an Jepang mulai menginvasi Asia Tenggara melalui Filipina.
Menyadari arti penting Tarakan, Jepang menyerang Tarakan yang saat itu
dikuasai Belanda pada awal Januari 1942. Jepang menganggap Tarakan
adalah pijakan pertama yang sangat penting dalam invasinya ke Hindia
Belanda. Tarakan dapat menyuplai minyak bumi yang sangat dibutuhkan
Jepang dalam melancarkan invasinya. Selain itu, dengan menguasai Tarakan
maka Jepang dapat memutus jalur bantuan Sekutu dari Australia ke
Kepulauan Filipina yang saat itu juga mengalami peperangan antara Jepang
dan Sekutu.
Perang perebutan pulau yang ditutupi rawa,
perbukitan dan hutan lebat ini berlangsung cukup dahsyat, bahkan brutal.
Kilang-kilang minyak terbakar di sekujur pulau sehingga Tarakan
terlihat seperti pulau api di tengah laut. Di awal serangan Jepang,
sekitar 300 tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) yang
sudah menyerah dieksekusi mati oleh Jepang. Hal ini akibat 2 hari
sebelumnya pasukan Belanda yang berada di Tarakan tak mengetahui bahwa
Belanda telah menyerah di Jawa akibat komunikasi terputus, sehingga 2
kapal perang Jepang yang mendekati Tarakan dengan membawa bendera putih
dihancurkan oleh pasukan Belanda.
Pertempuran di pulau ini
terjadi sekitar tahun 1942-1945 yang melibatkan Jepang dan Sekutu. Tahun
1945 Tarakan direbut kembali oleh Sekutu dengan menerjunkan 20.000
tentara menghadapi Jepang yang hanya tersisa sekitar 2.000 orang
gabungan tentara dan pekerja perusahaan minyak. Bekas-bekas pertempuran
ini masih dapat ditemukan di sekujur pulau Tarakan. (Agus Satriawan
Pramundito)
Sumber : https://id.berita.yahoo.com/foto/jejak-perang-pasifik-di-tarakan-slideshow/jejak-perang-pasifik-di-tarakan-photo-1408102704923.html