Caleg seksi. ©2013kapanlagi.com
5 Wakil Rakyat Yang Dulunya Model Paling Seksi Di Indonesia
- Wajah cantik, bertubuh elok ditambah sentuhan akademis dan kepekaan
sosial, para model dan artis ini melenggang ke kancah politik tanah air.
Berbekal popularitas dan
koneksi, para model ini dengan mudahnya mendapatkan tawaran untuk
bergabung dengan partai politik tertentu.
Pengalaman menjadi orang
terkenal seakan menjadi jaminan masyarakat akan memilih mereka sebagai
wakil rakyat, yang tentu saja berkontribusi terhadap popularitas dan
kemenangan partai.
Sukses menduduki kursi
sebagai wakil rakyat, akankah para model dan artis ini berhasil
mempertahankan posisinya dalam pemilu tahun ini?
Berikut 5 Wakil Rakyat Yang Dulunya Model Paling Seksi Di Indonesia :
1. Okky Asokawati
Anak kelima dari enam
bersaudara pasangan Ajun Komisaris Besar Polisi A. Tanuamijaya dan
Soetarjiah ini mulai dikenal publik sejak namanya disebut sebagai Putri
bergaun malam terbaik versi Majalah Gadis pada tahun 1978.
Namanya kian melambung
ketika perancang busana terkenal sekelas Iwan Tirta menjadikan Okky
sebagai model dalam peragaan busananya. Dia makin dikenal publik saat
dirinya kerap menghiasi sampul majalah remaja dan wanita.
Perempuan kelahiran
Jakarta, 6 Maret 1961 ini dinilai memiliki nilai lebih dalam dunia pers.
Pernah menjabat sebagai redaktur pelaksana majalah Sarinah (1992-1994)
dan Matra (1990-1994). Aktivitas yang berkecimpung dalam dunia pers ini
membuat Okky lantas menerbitkan sebuah buku pada tahun 2005 yang
bertajuk "Jangan Menoleh ke Belakang".
Dunia modelling, iklan,
seni peran, presenter, dan menjadi penulis buku rupanya tak membuat
Okky puas dan berbangga diri. Dirinya ingin terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2009, Okky mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI dari
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
Pada bulan Oktober 2009,
Okky terpilih menjadi anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Persatuan
Pembangunan. Okky mengaku kiprahnya di dunia politik dinilai terlambat.
Menurutnya, seharusnya wanita mulai mengenal politik sejak dini.
Kini, Okky tak hanya
aktif sebagai anggota Komisi IX bidang kesehatan dan ketenagakerjaan,
ibu dari Taniva dan Queentadira ini juga kerap menerima undangan sebagai
narasumber dalam seminar-seminar serta menjadi juri pada beberapa
perlombaan modelling.
2. Nurul Qomaril Arifin
Artis kelahiran Bandung,
18 Juli 1966 ini melihat belum banyak perempuan yang terwakili di
parlemen. Hal ini menurutnya menjadi dasar kebijakan-kebijakan yang
dihasilkan oleh parlemen hanya sedikit yang mengakomodasi kepentingan
perempuan. Di antara yang sedikit itu, lebih sedikit lagi jumlah
kebijakan yang menguntungkan kaum perempuan.
Nurul memaparkan, data
statistik bahwa jumlah perempuan adalah 51 persen tidak tercermin dalam
komposisi jenis kelamin di parlemen. Apalagi dibandingkan dengan data
statistik pemilu yang menunjukkan bahwa 57 persen dari pemilih adalah
kaum perempuan.
Nurul bersikukuh bahwa
di tingkat pengambilan keputusan, perempuan perlu mendapat akses dan
fasilitas yang memadai, agar menghasilkan sesuatu yang mempermudah
perempuan menjalankan tugasnya sebagai "pendidik" dengan sebaik-baiknya.
"Dengan masuknya saya ke
dunia politik, semoga bisa dilihat sebagai suatu bentuk pengabdian
untuk negara dan bangsa. Karena saya masuk dengan satu idealisme untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama pendidikan dan kesehatan
untuk perempuan dan anak-anak, serta penghapusan kekerasan terhadap
perempuan," kata Nurul dalam situs resminya.
Sejak diluncurkan
database CETRO (Center for Electoral Reform), sebuah lembaga pengkajian
masalah politik dan pemilu, 21 April 2003, yang memilih Nurul sebagai
salah satu perempuan yang dianggap berpotensi menjadi calon Legislatif,
banyak partai politik yang menawarinya untuk bergabung. Salah satunya
adalah Golkar. Niat Nurul berpolitik pun akhirnya berlabuh di partai
berlambang pohon beringin ini dan menjadi anggota Komisi II DPR RI.
3. Venna Melinda
Mantan Putri Indonesia
yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 20 Juli 1972 ini
merupakan seorang model dan artis yang sekarang menjadi seorang
politikus. Venna mengawali karir di ranah entertainment dengan menjadi
salah satu pemeran dalam film Catatan Si Boy II.
Karier Venna berlanjut
dengan mengikuti ajang pemilihan abang None Jakarta pada tahun 1993 dan
menjadi Putri Indonesia pada tahun 1994. Setelah menjadi Putri Indonesia
tahun 1994, karier Venna terus menanjak di dunia akting dengan
membintangi beberapa sinetron.
Tak cukup merambah dunia
sinetron, Venna pun meluncurkan buku yang berjudul Venna Melinda's
Guide To Good Living. Buku ini mengisahkan keputusannya untuk mengambil
langkah kehidupan yang seperti dijalaninya saat ini.
Di tahun 2009 Venna
merambah dunia politik dan berhasil menjadi anggota DPR RI dari fraksi
partai Demokrat. Karir politik Venna makin mantap di awal 2010 saat dia
dicalonkan menjadi bakal calon Bupati Blitar diusung oleh partai
Demokrat dengan dukungan PKS, Golkar, dan PKB.
4. Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari
Artis kelahiran Garut,
Jawa Barat, 8 Januari 1974 ini mengawali karirnya sebagai aktris
sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah dibintanginya, sitkom
Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya.
Di sinetron bersutradara
Aris Nugraha itu, Rieke berperan sebagai Oneng, istri Bajuri, yang
berkarakter polos bahkan terkesan blo'on. Peran yang kerap mengundang
tawa itu akhirnya berhasil memancing kekaguman pemirsa atas aktingnya.
Penghargaan dari Forum Film Bandung 2003 sebagai Aktris Wanita Terpuji
pun berhasil disabet Rieke. Selain sinetron, Rieke juga berkecimpung di
dunia teater.
Setelah dunia seni
peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah
dunia politik. Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, dirinya
sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal
menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap di dapatkan dari
oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak
pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat.
Keseriusan dan
komitmennya dibuktikan dengan berbagai jabatan yang pernah diamanatkan
padanya. Rieke pernah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal DPP
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
Rieke mengundurkan diri
dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati
Soekarnoputri.
Partai berlogo banteng
itu kemudian mendukung pencalonannya sebagai caleg pada Pileg tahun
2009. Berbekal popularitasnya sebagai selebriti, Rieke yang mewakili
Daerah Pemilihan Jawa Barat II dan berhasil melenggang ke Senayan
sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
Di tengah puncak
karirnya, Rieke tetap berusaha menimba ilmu. Setelah berhasil meraih
gelar sarjana di bidang filsafat dan sastra, perempuan yang kerap disapa
Keke ini meneruskan studinya ke jenjang S-2 jurusan Filsafat
Universitas Indonesia (UI).
Tahun 2013, Rieke dan Teten Masduki mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jabar
5. Inggrid Maria Palupi Kansil
Wanita kelahiran
Cianjur, Jawa Barat, 9 November 1976 ini merupakan istri Menteri
Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan. Inggrid mengawali karir sebagai
bintang iklan sebelum kemudian membintangi sinetron.
Alumnus Institut Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta ini dalam Pemilu 2009 berhasil
menduduki jabatan anggota DPR komisi VII dari fraksi partai?
Demokrat.
Di parlemen, Inggrid
fokus pada masalah trafficking di Indonesia. Inggrid menyarankan harus
ada upaya- upaya preventif agar trafficking tidak terjadi lagi.?Pertama,
seluruh komponen masyarakat harus bersama- sama mencegah trafficking.
Kedua, harus hati- hati jika diiming- imingi pekerjaan dengan gaji
sangat besar padahal pendidikannya rendah. Ketiga, tingkatan terendah
seperti RT/ RW harus pro- aktif jemput bola untuk mencegah terjadinya
trafficking.
Tahun 2013 lalu Inggrid
mencalonkan diri sebagai walikota Suakbumi 2013 dengan motivasi ingin
mensejahterakan masyarakat Sukabumi yang telah membuatnya duduk sebagai
anggota DPR saat ini.