Suku Tidung adalah
suku yang mendiami daerah utara Kalimantan Utara yang tersebar di
Bulungan, Tarakan, Malinau, Berau, Nunukan, Tana Tidung serta Sabah di
Malaysia. Suku ini seluruhnya beragama Islam dan mengembangkan kerajaan
Islam sehingga dikategorikan sebagai rumpun Melayu, walau kemungkinan
terdapat perkerabatan dengan suku Dayak Murut yang ada di Sabah.
Kerajaan Tidung sendiri sudah ada sejak tahun 1076 Masehi dan
berkedudukan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Lazimnya sebuah
kerajaan, suku Tidung mempunyai arsitektur bangunan yang khas yang
mencerminkan keseharian suku Tidung. Rumah adat suku Tidung disebut
sebagai Baloy Adat Tidoeng. Baloy Adat ini terbuat dari kayu ulin atau
kayu besi yang lazim ditemukan di daerah Kalimantan. Bangunan berbentuk
rumah panggung dengan ukiran yang dekat dengan seni ukir suku Dayak. Di
pesisir Kalimantan bentuk rumah panggung adalah kelaziman, karena biasa
didirikan di dekat pantai atau daerah rawa. Suku Tidung sendiri termasuk
suku yang berbudaya bahari sehingga tak heran jika terdapat perahu di
rumah-rumah Tidung.
Baloy Adat Tidoeng terletak sekitar 1
kilometer dari Bandar Udara Djuwata Tarakan. Tak adanya penunjuk arah
menuju Baloy Adat ini menyulitkan wisatawan yang ingin berkunjung ke
sana, sebab letaknya sendiri menuju arah luar kota Tarakan.
Foto dan teks: Agus Satriawan Pramundito
Sumber : https://id.berita.yahoo.com/foto/mengunjungi-rumah-adat-suku-tidung-di-tarakan-slideshow/rumah-adat-tidung-kalimantan-utara-photo-1413445608782.html