Sabtu, 22 November 2014

Mengunjungi Rumah Adat Suku Tidung di Tarakan

Suku Tidung adalah suku yang mendiami daerah utara Kalimantan Utara yang tersebar di Bulungan, Tarakan, Malinau, Berau, Nunukan, Tana Tidung serta Sabah di Malaysia. Suku ini seluruhnya beragama Islam dan mengembangkan kerajaan Islam sehingga dikategorikan sebagai rumpun Melayu, walau kemungkinan terdapat perkerabatan dengan suku Dayak Murut yang ada di Sabah. Kerajaan Tidung sendiri sudah ada sejak tahun 1076 Masehi dan berkedudukan di Tarakan, Kalimantan Utara.

Lazimnya sebuah kerajaan, suku Tidung mempunyai arsitektur bangunan yang khas yang mencerminkan keseharian suku Tidung. Rumah adat suku Tidung disebut sebagai Baloy Adat Tidoeng. Baloy Adat ini terbuat dari kayu ulin atau kayu besi yang lazim ditemukan di daerah Kalimantan. Bangunan berbentuk rumah panggung dengan ukiran yang dekat dengan seni ukir suku Dayak. Di pesisir Kalimantan bentuk rumah panggung adalah kelaziman, karena biasa didirikan di dekat pantai atau daerah rawa. Suku Tidung sendiri termasuk suku yang berbudaya bahari sehingga tak heran jika terdapat perahu di rumah-rumah Tidung.

Baloy Adat Tidoeng terletak sekitar 1 kilometer dari Bandar Udara Djuwata Tarakan. Tak adanya penunjuk arah menuju Baloy Adat ini menyulitkan wisatawan yang ingin berkunjung ke sana, sebab letaknya sendiri menuju arah luar kota Tarakan.

Foto dan teks: Agus Satriawan Pramundito



 






Sumber : https://id.berita.yahoo.com/foto/mengunjungi-rumah-adat-suku-tidung-di-tarakan-slideshow/rumah-adat-tidung-kalimantan-utara-photo-1413445608782.html